AHLAN WASAHLAN...

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Selamat Datang di Blog sederhana ini, semoga bisa memberikan manfaat buat kita semua. Namun apabila ada masukan atau kritikan atas postingan saya silahkan disampaikan...

By : MUJAHIDAH

Kamis, 18 Februari 2010

Dakwah ISlamiyah

Tiap-tiap diri Muslim...
punya kewajiban berdakwah bagi lingkungannya
Sampaikanlah walau satu ayat...itulah kata Nabi...
Sampaikanlah apa yang sudah diketahui kepada sesama

Dakwah Islamiyah...
tidak hanya membutuhkan da'i dan ulama...
tapi juga memerlukan pengorbanan dari semua kaum beriman...
demi keberhasilan dan kejayaannya

Dakwah Islamiyah...
bisa dimulai dari diri sendiri
Mengamalkan segala ajaran Islam secara kaffah...
agar bisa menjadi suri teladan bagi diri yang lain

Janganlah cepat berputus asa dalam berdakwah...
bila sekian lama seakan tiada menghasilkan yang didamba
Tetap yakinlah bahwa Allah SWT pasti akan memberi kemudahan...
bagi siapa saja yang mau berdakwah Islamiyah demi Dia semata.

Perjuangan itu masih panjang...

Kamis, 04 Februari 2010

Ihsaanul Amal

Firman Allah QS Ali-Imran (3) : 102

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam."

Firman Allah dalam surat Al-Qashas ayat 77 :
"Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (keni'matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."

Professional itu adalah profesi yang hebat, tinggi, membanggakan, pekerjaan yang bergengsi. Tapi makna professional yang sebenarnya adalah seorang yang melakukan fungsinya secara maksimal dengan komitmen yang penuh.

Dalam pandangan agama dikatakan ihsan dan Allah menyukai segala sesuatu yang baik dan benar. Di dalam manajemen umum, segala perbuatan yang baik dan benar itu dikenal orang dengan kata “profesional”. Sesungguhnya antara iman dan profesionalitas itu berbanding lurus. Makin tinggi kualitas iman seorang muslim, makin profesional pula ia dengan eksistensinya.

Apa sebenarnya profesional itu?
Kata profesional berasal dari profesi yang diartikan sebagai suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjut yang digunakan sebagai prangkat dasar untuk diimplementasikan dalam berbagai kegiatan yang bermanfaat.
Adapun, persyaratan yang harus ada pada seseorang yang profesional sebagai berikut.

1. Menuntut adanya keterampilan yang berdasarkan konsep dan teori ilmu pengetahuan yang mendalam.
2. Menemukan pada suatu keahlian dalam bidang tertentu sesuai dengan bidang profesinya.
3. Menuntut adanya tingkat pendidikan yang memadai.
4. Adanya kepekaan terhadap dampak kemasyarakatan.
5. Memungkinkan perkembangan sejalan dengan dinamika kehidupan.
6. Memiliki kode etik sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
7. Memiliki klien/objek layanan yang tetap, seperti guru dengan muridnya.
8. Diakui oleh masyarakat, karena memang jasanya perlu dimasyarakatkan.

Dari pengertian di atas, jelaslah bahwa profesi adalah suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan lanjut. Profesi juga memerlukan keterampilan melalui ilmu pengetahuan yang mendalam, ada jenjang pendidikan khusus yang mesti dilalui sebagai sebuah persyaratan.

Untuk mencari definisi profesional sedikitnya ada tiga belas indikator sehingga seseorang dikatakan sebagai profesional.
Indikator tersebut yaitu:
1. bangga pada pekerjaan, dan menunjukkan komitmen pribadi pada kualitas,
2. berusaha meraih tanggung jawab;
3. mengantisipasi, dan tidak menunggu perintah, mereka menunjukkan inisiatif;
4. mengerjakan apa yang perlu dikerjakan untuk merampungkan tugas;
5. melibatkan diri secara aktif dan tidak sekedar bertahan pada peran yang telah ditetapkan untuk mereka;
6. selalu mencari cara untuk membuat berbagai hal menjadi lebih mudah bagi orang-orang yang mereka layani;
7. ingin belajar sebanyak mungkin;
8. benar-benar mendengarkan kebutuhan orang-orang yang mereka layani;
9. belajar memahami dan berfikir seperti orang-orang yang mereka layani sehingga bisa mewakili mereka ketika orang-orang itu tidak ada di tempat;
10. mereka adalah pemain tim;
11. bisa dipercaya memegang rahasia;
12. jujur bisa dipercaya dan setia;
13. terbuka terhadap kritik-kritik yang membangun mengenai cara meningkatkan diri.

Dari indikator yang disebutkan di atas dapat disimpulkan bahwa profesional itu adalah seseorang yang dipercaya memiliki kemampuan khusus untuk melakukan satu bidang kerja dengan hasil kualitas yang tinggi berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya tentang objek pekerjaannya tersebut.

Dikatakan seseorang memiliki profesionalitas dalam bekerja , bila memiliki ciri-ciri berikut :

1. Benar dalam keimanannya (aqidah)

Firman Allah QS Ibrahim (14) : 24-25
“Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik (Laa Ilaha Illallah) seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke atas langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya selalu ingat.”

Illustrasi dalam Qur’an :
Akar pohon = Iman dan Aqidah,
Cabang & Rantingnya = Ibadah
Buahnya = Peradaban manusia yang rahmatan lil ‘alamin

2. Benar dalam Ibadah

Dalam melakukan ibadah akan selalu meningkatkan ilmunya sehingga tidak terjatuh ke dalam praktemk bid’ah dan taqlid.

3. Ilmu dan pemikiran yang luas


Kata terbesar kedua dalam Al-Qur’an setelah Allah adalah kata-kata yang terkait dengan penggunaan akal, Tadabbur, ta’aqqul, ta’allum, tafakkur, dan semacamnya.

4. Kuat dalam karakter dan akhak

Rasulullah adalah “the Living and Walking Qur’an” atau Qur’an berjalan. Semua amalan ritual dalam Islam semuanya mengarahkan kepada pembentukan kepribadian yang kokoh. Shalat bertujuan untuk memberantas “fahsya wal mungkar” (kekejian dan kemungkaran). Puasa tidak di terima jika masih bercampur dengan “zuur al qaul wal ‘amal” (Keburukan kata dan amal). Zakat tidak diterima bila diiringi dengan “al mannu wal adza” (riya dan menyakitkan hati). Haji masih bercampur baur dengan rafats, fusuq dan jidaal (kata-kata kotor, dosa dan berbantah-bantahan). Tidak akan menjadi amal ibadah yang memenuhi tujuannya.

5. Penggunaan Waktu Secara Maksimal (Time Is Live)


Dia akan merasa kehilangan sesuatu yang paling berharga, jika dia kehilangan sepotong kecil dari waktunya tanpa sebuah makna.

6. Disiplin yang tinggi

Malam dijadikan sebagai istirahat dan siang untuk mencari nafkah kehidupan. Ketika dia di Masjid digunakan untuk berzikir, berdialog mengenai ilmu-ilmu, bukan ketawa-ketiwi. Sebaliknya, jika dia berada di tempat piknik digunakan untuk menenangkan pikiransecara fisik. Umar mendapatkan seorang pemuda sedang beribadah dalam Masjid pada waktu kerja (office hour). Umar bertanya kepadanya, “Apa gerangan yang anda lakukan?”, Pemuda itu menjawab, “sedang berdo’a meminta rizki dari Allah SWT”. Mendengar jawaban itu, Umar mencabut pedangnya dan berkata “pergilan ke pasar sana dan mintalah rizki Allah di Pasar atau ku penggal lehermu?”.

7. Sehat secara Fisik


Do’a Rasulullah Saw “ wa’afiyatan fil jasadi” (dan berilah kami kesehatan jasmani). Ada 3 hal yang feasible dilakukan : a. Memanah b. Menunggang kuda c. Berenang. Bayangkan anjuran berenang dalam konteks padang pasir yang tidak terkait langsung kecuali di pinggir pantai Yaman. Tapi itulah visi Rasulullah ke depan. Muslim yang professional bukanlah muslim yang sakit-sakitan, walau penyakit menjadi bagian dari kealamiahan hidup. Tapi Islam menuntut usaha manusia untuk tetap sehat.

8. Memiliki penghasilan memadai

Rasulullah mengingatkan : “Lihatlah kepada siapa yang kurang dan bukan kepada mereka yang berlebih”, tapi pada saat yang sama beliau mengingatkan : “Tangan yang di atas (member) itu lebih baik dari tangan yang di bawah (mengemis)”.

Firman Allah dalam QS Al-Jumu’ah (62) : 10
"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung."

Semoga Bermanfaat...

Jumat, 29 Januari 2010

Sang Perantau...


Seorang perantau adalah seseorang yang siap dan rela meninggalkan kampung halaman, tanah kelahiran serta semua sanak keluarga, handai tolan serta para kerabat yang lain...

Seorang perantau harus siap untuk berada di lingkungan yang baru dan bahkan belum pernah dijajakinya, dia akan berada di tengah-tengah orang-orang yang baru dan asing...

Seorang perantau harus siap keluar dari zona nyaman, yang mana selama ini dia selalu bersama keluarganya, ibu, bapak, adek serta kakaknya yang selalu memanjakannya, serta mengabulkan setiap permintaannya.

Seorang perantau dia harus siap untuk memulai hidupnya sendiri, belajar untuk beradaptasi dan belajar untuk mempelajari orang-orang disekililingnya...

Apakah setiap orang siap hidup merantau jauh dari orang tua, dan keluarganya???
Jawabannya adalah tidak, karena tidak semua orang siap dengan resiko...

Seorang perantau, bila telah mengambil sebuah keputusan untuk merantau, maka dia juga harus siap dengan segala konsekwensi yang ada...

siapkah anda menjadi seorang perantau yang siap berpetualang dan melakukan serta mencari sesuatu yang baru dalam hidup anda???

Untuk Anak Rantau....
By : Mujahidah...